Seorang Balita ditengah Pergolakan PRRI

1958.

Sumatera Barat bergolak dengan gerakan yang bernama Pemerintahan Revolusioner Republik Indonesia atau PRRI, dibawah komando Safrudin Prawiranegara. Rakyat yang mengerti politik maupun tidak, bangkit menggugat dan melawan pemerintah pusat dibawah pimpinan presiden Soekarno. PRRI menilai, Soekarno terlalu sibuk mengurus proyek mercu suarnya, Proyek Monumen Nasional, Masjid Istiqlal, hotel Indonesia dan pembangunan yang hanya terpusat di pulau Jawa. Sementara rakyat didaerah luar Jawa hidup dalam kemiskinan dan serba kekurangan dan ketertinggalan dalam pembangunan.

Pemerintah pusat mengirim tentaranya ke ranah Minangkabau untuk memadamkan pergolakan ini. Awalnya mereka hanya menyebar dikota-kota. Tapi karena medan pertempuran semakin luas, akhirnya para tentara itupun mulai masuk sampai ke nagari-nagari diluar kota. Dan akhirnya merekapun hadir di nagari Kamang, tempat dimana pada tahun 1908 rakyat ikut berperang melawan tentara penjajahan Belanda, yang kemudian terkenal dengan Perang Kamang.dimana jorong Ladang Darek kampungku, termasuk didalamnya. Rakyat Kamang kini tidak berhadapan dengan Belanda, tapi dengan bangsa sendiri.

Kehidupan kampung kami yang tadinya tenang dan damai, kini telah berubah. Kedamaian dan ketenteraman hidup mulai terusik. PKI dengan organ Organisasi Pembebasan Rakyat-nya pun ikut mengail diair keruh. Fitnah merebak, OPR gampang saja menuduh siapa saja sebagai mata-mata musuh, dan menuduh sebagai penghianat. Padahal itu hanya karena ketidak sukaan terhadap orang yang dituduh, atau karena ada masalah pribadi yang tak kunjung selesai dan berujung dendam. Kepada tentara dalam, (istilah yang diberikan untuk Tentara pusat yang menguasai kampung), dia menuduh si anu sebagai pengikut tentara luar.( rakyat maupun tentara PRRI yang berperang melawan tentara pusat yang bergerilya di hutan-hutan) Korban tak bersalahpun berjatuhan

Laki-laki dewasa yang merasa terpanggil untuk ikut berjuang kini jarang kelihatan. Mereka mulai kucing-kucingan dengan tentara pusat - istilah yang dipakai untuk tentara yang dikirim dari Jawa untuk menumpas pergolakan ini, yang dikirim oleh pemerintah pusat di Jakarta. Yang tidak ikut berjuang, pergi menghindar dan mengungsi, agar tidak diciduk oleh tentara pusat dan dituduh sebagai pemberontak.

Sejak meletusnya perang saudara atau pergolakan PRRI itu, ayah kami sudah jarang pulang, begitu juga pak aciak suami etekku. Sementara wanita dan anak-anak maupun laki-laki yang telah tua, tetap tinggal di dalam kampung. Mereka mulai menggali lubang perlindungan dibawah rumah masing-masing. Ini dimungkinkan karena rumah penduduk semuanya merupakan rumah panggung, walaupun sebagian rumah mereka bukan rumah adat atau rumah gadang.