Mencari Kakak

Sejak aku kembali dari Pakan Baru, aku tak pernah lagi bertemu dengan kakak-kakakku Latifah dan Lifdar. Itu berarti telah sekitar lima tahun kami berpisah.


Kedua kakakku itu punya panggilan kesayangan diwaktu kecil, yaitu; anduang Ipah dan anduang Pidan. Tapi keadaan telah mencerai beraikan kami, mereka berjuang mempertahankan kehidupannya masing-masing, dengan segenap kemampuan yang mereka punyai. Akupun berjuang mempertahankan kehidupanku, dengan berpindah-pindah dari keluarga ibu maupun keluarga ayah, hingga ke Panti Asuhan, dan kini kembali kekampung.

Libur sekolah telah tiba. Dalam kesendirianku bermain disekitar rumah, aku teringat kepada kedua anduang-ku itu. Anduang Ipah aku tidak tahu dimana kini dia berada setelah menikah, selain kota tempat tinggalnya, Pontianak . Karena sejak perpisahan kami dulu, tak pernah ada lagi komunikasi diantara kami. Anduang Pidan, kudengar pembicaraan diantara keluarga ibuku, dia juga sudah menikah, dan kini tinggal dikampung suaminya di Padang Tarok.

Padang Tarok, sebuah Nagari yang terletak antara Bukittinggi dan Payakumbuh, sekitar 20 kilometer dari Bukittingi, masuk dalam daerah Kabupaten Agam. Aku tahu nagari ini, karena aku pernah melihatnya dari atas kereta api waktu berhenti di stasiun Padang Tarok. Waktu itu aku dalam perjalanan pulang dari Panti Asuhan Muhammadiyah Payakumbuh.